Putri Emas, Danau Emas dan Prajurit Setianya
Pada zaman dahulu hidup sebuah kerajaan megah yang dipimpin oleh seorang Raja dan Ratu. Kerajaan itu hidup dengan bahagia. Kebahagianya bertambah pada saat sang Ratu melahirkan anak pertamanya. Anak itu diberi nama Putri Emas, meski namanya Biasa tetapi memiliki makna yang luar biasa. Emas benda yang sangat Indah, Berbobot dan Berharga. Oleh karena itu Raja dan Ratu memberi nama Putri Emas agar suatu saat nanti Putri Emas dicintai dan dihargai oleh Rakyatnya.
Kebahagiaan itu berakhir pada saat Putri Emas berusia 17 tahun, karena Raja dan Ratu meninggal bersamaan pada saat berlabuh bersana prajurit-prajuritnya untuk Berdagang dengan kerajaan lain. Kejadian itu terjadi karena Kapal yang dinaiki oleh Raja dan Ratu tersapu oleh ombak yang sangat deras. Sejak saat itu Putri Emas penuh kesendirian dan kerajaanya perlahan-lahan mulai diraukan oleh rayat-rakyatnya.
Hingga suatu hari sang Putri pergi ke sebuah Danau yang indah ditemani oleh dua prajuritnya yang setia kepada Putri. Putri menyuruh Prajuritnya untuk pergi dan meninggalkanya sendiri di Danau.
“Prajuritku tinggalkan aku di sini aku ingin sendiri disini” perintah Putri.
“tapi Putri…” jawab Prajurit dengan perasaan Cemas.
“tenanglah aku sudah dewasa aku pasti kembali sebelum langit Senja” jawab sang Putri.
Prajurit menjawabnya dengan berat hati… “baiklah Putri, jika ini permintaanmu, tapi Putri harus kembali sebelum langit Gelap”
“Pergilah…” jawab Putri.
“Prajuritku tinggalkan aku di sini aku ingin sendiri disini” perintah Putri.
“tapi Putri…” jawab Prajurit dengan perasaan Cemas.
“tenanglah aku sudah dewasa aku pasti kembali sebelum langit Senja” jawab sang Putri.
Prajurit menjawabnya dengan berat hati… “baiklah Putri, jika ini permintaanmu, tapi Putri harus kembali sebelum langit Gelap”
“Pergilah…” jawab Putri.
Sesampainya di rumah Putri datang dengan perasaan yang sangat bahagia. Kejadian itu berulang sesaat sang putri pulang dari Danau. Entah apa yang dilakukan oleh Putri di Danau.
“hari ini aku bahagia… sekali..” ucap Putri setelah pulang dari Danau.
“ada apa Putriku kenapa engkau pulang dengan perasaan yang Gembira?” tanya Prajuritnya yang heran.
“suatu saat nanti kau pasti tahu..” jawab Putri Emas dengan penuh teka-teki
“baiklah.. Putri Emas” jawab Prajuritnya.
“hari ini aku bahagia… sekali..” ucap Putri setelah pulang dari Danau.
“ada apa Putriku kenapa engkau pulang dengan perasaan yang Gembira?” tanya Prajuritnya yang heran.
“suatu saat nanti kau pasti tahu..” jawab Putri Emas dengan penuh teka-teki
“baiklah.. Putri Emas” jawab Prajuritnya.
Hingga suatu hari…
“dimana ya.. Putri Emas tidak biasanya Putri tidak pulang terlambat seperti ini” tanya Prajurit kepada Prajurit lain, tiba-tiba sebuah kertas jatuh tepat di bawah Prajurit setia Putri Emas. di kertas itu tertulis…
“dimana ya.. Putri Emas tidak biasanya Putri tidak pulang terlambat seperti ini” tanya Prajurit kepada Prajurit lain, tiba-tiba sebuah kertas jatuh tepat di bawah Prajurit setia Putri Emas. di kertas itu tertulis…
“Prajuritku yang setia mungkin aku tidak akan lagi menjadi Putri mu karena aku akan tinggal dan hidup di dasar Danau bersama dua ekor ikan yang sudah kuanggap sebagai Orangtuaku. mungkin ini jawabanku kenapa aku selalu gembira setelah pulang dari Danau, karena disana aku bisa bertemu dengan kedua Orangtuaku, meskipun itu hanya Dua ekor Ikan Emas. mungkin kau bisa tinggal di Rumahku untuk seterusnya. Selamat tinggal Prajuritku, Semoga kau Bahagia.”
Semenjak itu Setiap Bulan Purnama Danau itu dipenuhi dengan ikan Emas yang berenang serta airnya yang penuh dengan Emas yang berkilau.
Cerpen Karangan: Hanun Afifah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar