Selasa, 27 Oktober 2015

Tugas Softskill Etika Bisnis Utilitarianisme

Nama : Inne Audina Sekar
Kelas : 4EA11
NPM : 13212738

PENDAHULUAN

Melihat situasi sekarang ini banyak sekali orang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing sesuai dengan tuntutan kehidupan. Seperti kuliah, bekerja di kantoran, berbisnis, berdagang dan lain-lain. Dengan kegiatan yang super padat, seringkali orang merasa lelah dan ingin cepat beristirahat bila sesampainya di rumah. Hal ini terkadang membuat seseorang lupa akan pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Akibatnya, pekerjaan rumah akan terbengkalai dan menjadi menumpuk setiap harinya.


Berdirinya suatu laundry otomatis, dapat menjadikan pekerjaan rumah seperti mencuci yang sifatnya rutin dan kontinyu akan lebih mudah terselesaikan. Bagi mereka yang memiliki kesibukan cukup tinggi, jasa laundry sangat tepatuntuk mengatasi masalah mencuci pakaian, selimut, dan lain-lain. Karena, ditempat laundry ini tidak hanya menawarkan jasa mencuci saja tetapi sekaligus dengan penyetrikaannya. Dengan begitu pakaia yang dihasilkan menjadi bersih, harum dan rapi.Pada masa perekonomian saat ini, persaingan antara usaha kecil, menengah,ataupun besar sangatlah ketat dalam menonjolkan kualitas usahanya. Berbagai jenis usaha dibidang produk atau jasa berlomba-lomba untuk menarik minat parakonsumen. Tempat usaha jasa pencucian pakaian atau lebih dikenal dengan sebutan laundry merupakan salah satu perusahaan kecil atau wirausaha yang saat inisangat menjamur di Indonesia. Di pelosok-pelosok daerah baik itu kota besar atau kecil banyak sekali berdiri usaha laundry.

TEORI

Teori utilitarianisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan manfaat dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Dalam situasi apa pun, tindakan atau kebijakan yang “benar” adalah yang memberikan manfaat paling besar atau biaya paling kecil (bila semua alternatif hanya membebankan biaya bersih). Sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial (social cost) dan memberikan manfaat sosial (social benefit ).

A. Keunggulan Utilitarianisme

Dalam banyak hal merupakan sebuah teori yang menarik, denganalasan sebagai berikut:
1. Sejalan dengan pandangan-pandangan yang cenderung diusulkan saat membahas kebijakan pemerintah dan barang-barang komoditas publik. Jadi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tepat adalah kebijakan yang memiliki utilitas terbesar bagimasyarakat atau seperti dalam slogan terkenal dunia, kebijakan yang mampu menghasilkan “kebaikan terbesar bagi sebagian besar masyarakat.
2. Sejalan dengan kriteria intuitif yang digunakan oleh orang-orang dalam membahas perilaku atau tindakan moral (moral conduct).
3. Sangat berpengaruh dalam bidang ekonomi dan juga menjadi dasar teknik analisis biaya-manfaat ekonomi.


B. Kelemahan Utilitarianisme

Satu rangkaian masalah dalam kaitannya dengan utilitarianisme terfokus padahambatan-hambatan yang dihadapi saat menilai atau mengukur utilitas, yaitu:
1.Bagaimana nilai utilitas (manfaat) dari berbagai tindakan yang berbeda pada orang-orang yang berbeda dapat diukur dan dibandingkan seperti yang dinyatakan dalam utilitarianisme.
2. Biaya dan keuntungan tertentu tampak sangat sulit dinilai.
3. Karena banyak keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat diprediksi dengan baik, maka penilaiannya pun juga tidak dapat dilakukan dengan baik.
4. Sampai saat ini masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagi keuntungan dan apayang bisa dihitung sebagai biaya.
5. Asumsi utilitarian menyatakan bahwa semua barang adalah dapat diukur atau di nilai mengimplikasikan bahwa semua barang dapat diperdagangkan.

Analisis

Analisis yang didapat dari teori di atas

Positif :
1. Dengan ada nya usaha laundry sangat membantu meringankan pekerjaan yang tidak sempat dikerjakan.
2. Biaya yang terjangkau.
3. Biaya pertanggung jawab seperti ganti rugi yang tak terduga.

Negatif :
1. Hasil nya yang tidak memuaskan, seperti baju yang hilang dan masih ada noda yang menempel di pakaian.
2. Air detergen yang membuat pencemaran air.





Refrensi : http://www.academia.edu/9804920/Studi_Kelayakan_Bisnis_Laundry_Otomatis_-_Kelompok_4_3_KP_B-_POLBAN

http://www.academia.edu/8958371/Teori_Utilitarianisme

Kamis, 15 Oktober 2015

ADAT PERNIKAHAN BANTEN

PENDAHULUAN


Tradisi adat Banten memiliki prosesi atau adat pernikahan yang berbeda-beda.  Mulai dari menghias mobil yang hendak dipakai oleh mempelai pria, sampai dengan hal-hal yang perlu di bawa. Mulai dari Tumpeng, kue atau lain nya tak ketinggalan begitulah salah satu adat di masyarakat Cilegon. Provinsi ini memiliki budaya tersendiri dalam menjalakan pernikahan. Biasa nya seserahan dibawakan dari pihak perempuan.


TEORI

Dalam prosesi akad nikah, pengantin perempuan tidak disandingkan dengan pengantin laki-laki. Setelah selesai pelaksanaan akad nikah barulah keduanya duduk bersanding. Setelah mendapatkan doa restu dari seluruh keluarga dan handai taulan, pengatin laki-laki pulang ke rumahnya untuk mengikuti acara adat yang akan berlangsung pada malam harinya. Sedangkan pengantin perempuan dan keluarganya tetap di rumah untuk mempersiapkan upacara Mapag Jawadah.


Masih dihari yang sama, pada malam harinya diadakan prosesi adat Mapag Jawadah (Juadah). Prosesi ini merupakan penjemputan Jawadah atau makanan kecil berbagai jenis seperti kue lapis, pisang setandan, tebu wulung, tumpeng kecil dari beras ketan, dan sebagainya dari rumah keluarga pengantin laki-laki. Pengantin perempuan bersama keluarganya meyambangi ke kediamam pengantin laki-laki untuk selajutnya membawa jawadah. Selama Mapag Jawadah, sepanjang perjalanan sambil bershalawat.



Kedua pengantin selajutnya diarak menuju ke rumah pengatin perempuan yang didampingi keluarga kedua belah pihak serta membawa Jawadah. Sambil diringi lantunan Marhaban, kedua pengantin juga bermaksud diperkenalkan dengan masyarakat sekitar.



Setelah tiba di kediaman pengantin perempuan dilanjutkan dengan Yalil (buka pintu). Disini pengatin perempuan dibawa masuk ke dalam rumah sedangkan pengantin laki-laki menunggu di depan pintu yang diberi tirai. Pelaksanaan buka pintu dilakukan oleh rombongan Fakih, yang lazim disebut Yalil. Di dalam Yalil tersebut berisi nasehat-nasehat yang diselingi dengan kata-kata menggoda pengantin.
Prosesi selanjutnya adalah Ngeroncong (Nyembah). Kedua mempelai duduk di pelaminan, di depannya ada wadah seperti baskom kecil untuk menampung uang. Keluarga dan handai taulan bergantian melemparkan atau memberi uang receh sebagai simbol
pemberian bekal untuk memulai hidup baru. Selanjutnya melakukan prosesi Ngedulagi dengan maksud menyatukan kedua pengantin.


Yang terakhir merupakan acara arak-arakan atau Ngarak Pengantin, dengan dimeriahkan oleh tabuhan musik rebana dan lantunan doa-doa dan pujian kehadirat Illahi. Pengantin pun berjalan berkeliling menyalami tamu undangan dan masyarakat sekitar.



Dalam adat Banten Kebesaran pakai pernikahan untuk kedua pengantin, menggunakan bahan bludru, umumnya berwana hijau, bisa juga hitam dengan dihiasi motif emas. Hiasan kepala pengantin laki-laki disebut Makutaraja sedangkan yang perempuan Makuta. dan pengantin laki-laki membawa tombak pendek, bukan keris lazimnya masyarakat Jawa.



Walaupun pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun Banten mempunyai bahasa sendiri yaitu pencampuran dari Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa. Selain itu prosesi adat di Banten tidak bisa lepas dari pengaruh ajaran Islam, hal ini dikarenakan Banten pernah menjadi kerajaan Islam tertua di Nusantara.


ANALISIS
setelah uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Upacara Adat Pernikahan Banten sama sakral nya dengan adat budaya lainnya, hanya saja Upacara Adat Pernikahan Banten ini tidak bisa lepas dari ajaran Islam, seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Banten pernah menjadi Kerajaan Islam di Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali budaya Adat-Istiadat hanya saja cara penyampaian atau cara upacaranya saja yang membedakan.






Referensi : http://liburan.info/content/view/761/43/lang,indonesian/