Selasa, 02 Juni 2015

Tugas Bahasa Indonesia (Skripsi, Tesis dan Disertasi)


Kelebihan


Kelemahan

Perbedaan
Skripsi
Kajian deskriptif atau paparan lebih dominan dibandingkandengan kajian analitis. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Tugas akhir calon sarjana dengan level sebagai peneliti pemula atau pembelajaran menjadi peneliti, dimana bobot penelitian dan ketajaman analisis palingrendah dibandingkan dengan Tesis atau Disertasi.
Tugas
Tugas akhir jenjang sarjana (S1)
Kajian deskriptif atau paparan lebih dominan dibandingkandengan kajian analitis. Disamping itu pada skripsi jumlah rumusan masalah biasanyasekitar 1 atau 2 rumusan masalah.
Tesis
Bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan
Kerap pula terjadi kebingungan ketikamahasiswa akan melakukan riset atau menulis karya ilmiah untuk tugas akhir.
Kebingungan biasanya muncul ketika dosen pembimbing atau supervisor atau promotor mereka mulai menanyakan, dimana posisi penelitian mereka dalam kerangka dari studi atau disiplin yang mereka geluti.
 Tugas akhir jenjang Magister (S2)
minimal 3 rumusan masalah.
Disertasi
Doktor lebih dari 3 rumusan masalah dengan bobot ilmiah yang paling tinggi dibandingkan yang lain.
dipakai untuk mengacu pemaparan diskusi yang bersifat skolar atau akademis dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmunya tersebut, karena memang demikianlah seyogianya tugas seorang kandidat doktor.
Belum memahami apa tujuan atau filosofi penyelenggaraan pendidikan tinggi, apa filosofi sarjana, pendidikandiploma/vocational, S-2 (master/magister) dan apa filosofi pendidikan doktoral.
Pemahamannya yang belum benar tentang filosofi penyelenggaraan pendidikan pascasarjana, membuat disertasi tidak ubahnya membuat skripsi sebagaimanayang pernah mereka lakukan dahulu
Disertasi (S3) merupakan Tugas akhir jenjang Doktor (S3, jenjang tertinggi akademik) untuk doktor  lebih dari 3 rumusan masalah.



SKRIPSI

Abstrak Skripsi Akuntansi

Nama: Eko Sri Wardoyo NPM: 07018106 Program Study: Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Standar Akuntansi Pemerintahan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan gambaran dari kinerja Pemerintah Daerah dalam satu periode Akuntansi. Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sudah menyajikan Laporan Keuangan dan salah satu unsur Laporan Keuangan tersebut adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Penulis menganalisis penyajian LRA Pemkab. Humbang Hasundutan untuk tujuan mengevaluasi ketaatan Entitas mengenai alokasi sumber Daya Ekonomi, Akuntabilitas dan ketaatan Entitas Pelaporan terhadap anggaran yang telah diatur dalam PSAP Nomor 02. Oleh karena itu, maka penulis memilih judul skripsi ini, yaitu” Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02 dalam Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.” Berdasarkan judul di atas maka masalah yang penulis rumuskan yaitu “Apakah penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02?”, Maka Hipotesis atas rumusan masalah tersebut adalah: Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02. Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan Belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02. Dari hasil analisis Penerapan tentang Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang hasundutan maka penulis menarik kesimpulan bahwa dalam Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02. Adapun Saran yang penulis berikan sesuai dengan hasil analisis tentang Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan adalah “Supaya Laporan Realisasi Anggaranya handal dan kompeten maka Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaranya harus berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02.


TESIS

Abstrak Tesis

Tesis ini berjudul “Embedded Clauses as Qualifier of something: A Functional Grammar Approach” Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan struktur dan makna klausa-klausa yang berfungsi sebagai elemen postmodifikasi kata something atau Qualifier serta hubungan logikasemantis-nya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Functional Grammar. Analisis dilakukan dengan menguraikan ideational structure dari nominal group something + embedded clause. Ideational structure terdiri dari logical dan experiential structure. Kemudian hubungan logika-semantik antara embedded clauses dengan kata something dianalisis dan dideskripsikan dengan mengungkap tipenya. Dari seratus delapan data yang diperoleh dari British National Corpus penulis memilih tiga puluh lima data sebagai sample untuk dianalisis dan dideskripsikan.

Peneliti menganalisa dan mendeskripsikan setiap data tersebut sesuai dengan teori Functional Grammar Halliday and Matthiessen (2004), Bloor and Bloor (2004), Martin, Matthiessen and Painter (1997), Lock (1996), Thompson (1996), Gerot and Wignell (1995), Eggins (1994), and Butt, et. al (1993).Dari hasil analisis dan deskripsi data terlihat bahwa embedded clauses yang befungsi sebagai Qualifier dari something terdiri dari finite clause tanpa relative marker dan dengan relative marker that, which dan where serta non-finite clause to infinitive, past participle (V-ed) dan present participle (V-ing). Tidak ditemukan data yang mengandung non-finite clause dengan tipe bare infinitive. Sementara dari sisi logico-semantic terlihat bahwa Elaboration, sebuah sub-tipe dari Expansion mendominasi pola hubungan makna embedded clause dengan kata Head-nya, yaitu something. Secara singkat dapat dikatakan bahwa embedded clause sebagai Qualifier berfungsi memberi spesifikasi dan eksemplifikasi informasi kepada Head word, something.

 Kata kunci: embedded clause, Qualifier, nominal group


DISERTASI
           
ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN FORMAL, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI PEREMPUAN

Peluang pegawai perempuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sering terhambat oleh masalah internal organisasi maupun masalah keluarga, demikian pula kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Selain itu, pengembangan karir bagi pegawai perempuan juga dirasakan tidak begitu mulus dibandingkan dengan laki-laki. Dalam hal ini, kinerja pegawai perempuan dapat berjalan secara lebih baik dengan pendidikan formal, pelatihan, dan pengembangan karir pegawai perempuan yang seimbang”.

 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah survei eksplanatori. Penggunaan metode ini karena peneliti tidak hanya menggambarkan fakta-fakta empiris yang ditemui di lapangan, tetapi juga menganalisis dan menjelaskan pengaruh antar variabel, yang meliputi analisis pengaruh pendidikan formal, pelatihan dan pengembangan karier terhadap kinerja pegawai perempuan, melalui pengujian hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Pendidikan Formal, Pelatihan dan Pengembangan Karier Pegawai terhadap Kinerja Pegawai Perempuan. Pengaruh terbesar dari variabel tersebut adalah variabel pendidikan formal, sedangkan pengaruh terkecil adalah pengembangan karier. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan temuan dari penelitian ini bahwa yang paling mempengaruhi pegawai perempuan di lingkungan Pemerintahan Bandar Lampung itu berkaitan dengan faktor pendidikan formal, yaitu kepedulian pegawai untuk meningkatkan pendidikan formal dengan mengikuti pendidikan formal secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga tercipta keseimbangan peluang antara pegawai laki-laki dan perempuan. Pada kenyataannya, pegawai perempuan memiliki profesionalisme yang sama dengan lakilaki, walaupun dalam taraf tertentu pegawai perempuan lebih mudah mendapat hambatan yang sifatnya pribadi.

Sumber :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar