CONTOH BAHASA
ILMIAH
1. Judul :
Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Jokers Coffee
di Kampus
Gunadarma Depok.
Pengarang
: Karina Oktaviani
Tahun : 2011
2. Tema
: Kepuasan
Konsumen
3. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan
pesat, karena banyaknya bermunculan ide – ide kreatif dan inovatif dilingkungan
kita. Seiring dengan tumbuhnya ide- ide tersebut maka konsep pemasaran pun ikut
berkembang. Depok merupakan salah satu daerah yang cukup banyak memiliki gedung
pendidikan seperti kampus. ini menjadi acuan bagi pengusaha UKM, salah satunya
adalah jenis minuman Jokers coffe yang terbuat dari coffe, serbuk biscuit,
biscuit gulung, susu, batu es dan air yang disajikan dengan kemasan yang
menarik sehingga mengundang konsumen untuk mencobanya. Jokers Cofee oleh mahasiswa
Gunadarma sudah bukan menjadi minuman asing lagi, kepopuleran minuman ini belum
surut dari dimulainya usaha tersebut. Jenis usaha ini di kampus gunadarma
sangat memberikan peluang yang besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin
ketatnya persaingan didunia bisnis UKM.
4. Masalah
- Bagaimana besar pengaruh tingkat kepuasan konsumen terhadap
kualitas produk?
- Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas
konsumen?
5. Tujuan
- Untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas
produk.
- Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif
terhadap loyalitas konsumen.
Identifikasi
Faktor-faktor Penyebab Kepuasan Konsumen
February
8th, 2012 | Author: gerardus
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen tidak mudah dinilai oleh
produsen atau penyedia jasa, karena sifatnya yang abstrak dan tidak berwujud.
Penyebabnyapun sangat banyak. Jadi…susahlah memuaskan konsumen. Namun harus
tetap ada upaya untuk mewujudkan kata yang mudah diucapkan namun ‘jungkir
balik’ bagi perusahaan untuk menuju “memuaskan” ini.
Untuk mempermudah pemahaman kepuasan
konsumen ini Schnaars mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sebagai
berikut:
1.
Harapan
Harapan terbentuk terlebih dahulu sebelum melakukan
pembelian. Komponen ini merupakan manfaat yang dicari konsumen tentang produk
atau jasa dalam melakukan tugasnya. Konsumen membentuk harapan ini berdasarkan
pengalaman dari penggunaan produk atau jasa tersebut, komunikasi dari mulut ke
mulut, aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan.
2.
Hasil yang
dicapai produk atau jasa
Hasil yang dicapai produk atau jasa adalah produk atau jasa
dalam menjalankan tugasnya di dalam kenyataan atau dapat dikatakan merupakan
persepsi dari konsumen dalam mengukur hasil (kenyataan) yang dicapai oleh
produk atau jasa.
Kepuasan konsumen
tercapai bila produk sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan konsumen,
sedangkan ketidakpuasan tercapai bila produk di bawah harapan yang dinginkan
konsumen.
Produk yang melebihi atau kurang dari harapan konsumen
disebut diskonfirmasi positif dan diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif
terjadi bila performa produk ternyata melebihi apa yang diharapkan konsumen
sehingga terjadilah diskonfirmasi yang menyenangkan terhadap pengharapan
konsumen sebelumnya. Dan sebaliknya, diskonfirmasi negatif terjadi bila
performa produk kurang dari apa yang diharapkan konsumen sebelumnya dan terjadi
diskonfirmasi yang tidak menyenangkan.
Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli mempengaruhi tingkah laku
berikutnya. Konsumen yang tidak puas akan melakukan tindakan yang berbeda
dengan konsumen yang puas. Konsumen yang tidak puas akan mengurangi
ketidakcocokan dengan mengambil beberapa tindakan seperti menyampaikan protes
langsung kepada penjual, menyampaikan keluhan kepada lembaga pengaduan
konsumen, menyebarkan kesan jelek kepada teman-temannya perihal produk atau
perusahaan atau penjualnya sampai pada akhirnya menghentikan tindakan pembelian
produk dari perusahaan atau penjual yang bersangkutan.
sumber:
http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/identifikasi-faktor-faktor-penyebab.html
CONTOH BAHASA SEMI
ILMIAH
AirAsia Lakukan
Penguatan Merek
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-kecelakaan QZ 8501 akhir tahun
lalu, AirAsia sempat mengakui adanya dampak langsung terhadap penerbangannya.
Namun, Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko menegaskan tak akan
melakukanrebranding saat ini melainkan penguatan brand atau merek. "Yang akan kita lakukan
adalah bukan rebranding seperti apa, tapi diarahkan kepada
penguatan brand kita yang sudah ada sekarang
ini," ujar Sunu saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Dia melanjutkan, AirAsia akan berusaha mengembalikan citra di masyarakat
sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah dengan pelayanan yang baik. Oleh
karena itu, kata Sunu, dia akan melakukan berbagai hal untuk dapat
mengembalikan citra tersebut "Tentu saja kita akan melakukan berbagai
kegiatan dan pemasangan iklan terkait dengan brand kita," kata dia.
Selain akan melakukan berbagai pemasangan iklan, AirAsia juga akan menambah
rute penerbangan baru ke berbagai negara. Apalagi kata dia, pemerintah akan
menambah daftar negara penerima bebas visa. Hal itu dinilai sebagai peluang
bisnis yang nyata. "Yang paling logis buat kita adalah mengoptimalkan
penerbangan internasional. Oleh karena kita akan melihat komposisi domestik
internasional kita, kita akan terbangi beberapa rute rute internasional yang
saat ini kita belum terbang. Misalnya Brunei, Yangon (Myanmar), Hanoi
(Vietnam), Ho Chi Minh (Vietnam), dan negara-negara asia itu yang akan kita
terbangi misal Hongkong," ucap Sunu.
CONTOH BAHASA NON
ILMIAH
Rusa dan Anak Rusa
Seekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: "Ayah lebih
besar, lebih kuat, dan lebih lincah daripada seekor anjing, dan ayah memiliki
tanduk yang tajam. Tetapi mengapa Ayah selalu lari menghindar saat mendengar
gonggongan anjing?"
"Anakku," kata sang Rusa, "Sifat amarahku
tidak menentu, dan bisa saja saat saya berdekatan dengan anjing yang ribut
menggonggong itu, saya akan kehilangan kesabaran dan mungkin saja saya akan
melukai anjing tersebut."
Lebih baik menghindari semua masalah yang bisa
terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar