Rabu, 15 April 2015

Karangan Bahasa Ilmiah, Semi Ilmiah, Non Ilmiah


CONTOH BAHASA ILMIAH



1. Judul            :  Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Jokers Coffee
                        di Kampus Gunadarma Depok.


   Pengarang   : Karina Oktaviani

   Tahun           : 2011


2. Tema           : Kepuasan Konsumen

3. Latar Belakang Masalah 



     Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, karena banyaknya bermunculan ide – ide kreatif dan inovatif dilingkungan kita. Seiring dengan tumbuhnya ide- ide tersebut maka konsep pemasaran pun ikut berkembang. Depok merupakan salah satu daerah yang cukup banyak memiliki gedung pendidikan seperti kampus. ini menjadi acuan bagi pengusaha UKM, salah satunya adalah jenis minuman Jokers coffe yang terbuat dari coffe, serbuk biscuit, biscuit gulung, susu, batu es dan air yang disajikan dengan kemasan yang menarik sehingga mengundang konsumen untuk mencobanya. Jokers Cofee oleh mahasiswa Gunadarma sudah bukan menjadi minuman asing lagi, kepopuleran minuman ini belum surut dari dimulainya usaha tersebut. Jenis usaha ini di kampus gunadarma sangat memberikan peluang yang besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan didunia bisnis UKM.

4. Masalah  


         -     Bagaimana besar pengaruh tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas                   produk?
           -    Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen?

5. Tujuan 
                                                                                       
           -  Untuk mengukur  tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk.
     - Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif  terhadap loyalitas konsumen.

 Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Kepuasan Konsumen                                           
PostDateIconFebruary 8th, 2012 | PostAuthorIconAuthor: gerardus

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen tidak mudah dinilai oleh produsen atau penyedia jasa, karena sifatnya yang abstrak dan tidak berwujud. Penyebabnyapun sangat banyak. Jadi…susahlah memuaskan konsumen. Namun harus tetap ada upaya untuk mewujudkan kata yang mudah diucapkan namun ‘jungkir balik’ bagi perusahaan untuk menuju “memuaskan” ini.
          Untuk mempermudah pemahaman kepuasan konsumen ini Schnaars mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sebagai berikut:

1.     Harapan

Harapan terbentuk terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Komponen ini merupakan manfaat yang dicari konsumen tentang produk atau jasa dalam melakukan tugasnya. Konsumen membentuk harapan ini berdasarkan pengalaman dari penggunaan produk atau jasa tersebut, komunikasi dari mulut ke mulut, aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan.

2.     Hasil yang dicapai produk atau jasa

Hasil yang dicapai produk atau jasa adalah produk atau jasa dalam menjalankan tugasnya di dalam kenyataan atau dapat dikatakan merupakan persepsi dari konsumen dalam mengukur hasil (kenyataan) yang dicapai oleh produk atau jasa.
Kepuasan konsumen tercapai bila produk sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan konsumen, sedangkan ketidakpuasan tercapai bila produk di bawah harapan yang dinginkan konsumen.

Produk yang melebihi atau kurang dari harapan konsumen disebut diskonfirmasi positif dan diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif terjadi bila performa produk ternyata melebihi apa yang diharapkan konsumen sehingga terjadilah diskonfirmasi yang menyenangkan terhadap pengharapan konsumen sebelumnya. Dan sebaliknya, diskonfirmasi negatif terjadi bila performa produk kurang dari apa yang diharapkan konsumen sebelumnya dan terjadi diskonfirmasi yang tidak menyenangkan.

Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang tidak puas akan melakukan tindakan yang berbeda dengan konsumen yang puas. Konsumen yang tidak puas akan mengurangi ketidakcocokan dengan mengambil beberapa tindakan seperti menyampaikan protes langsung kepada penjual, menyampaikan keluhan kepada lembaga pengaduan konsumen, menyebarkan kesan jelek kepada teman-temannya perihal produk atau perusahaan atau penjualnya sampai pada akhirnya menghentikan tindakan pembelian produk dari perusahaan atau penjual yang bersangkutan.

sumber: http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/identifikasi-faktor-faktor-penyebab.html


CONTOH BAHASA SEMI ILMIAH

AirAsia Lakukan Penguatan Merek

JAKARTA, KOMPAS.com  -  Pasca-kecelakaan QZ 8501 akhir tahun lalu, AirAsia sempat mengakui adanya dampak langsung terhadap penerbangannya. Namun, Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko menegaskan tak akan melakukanrebranding saat ini melainkan penguatan brand atau merek. "Yang akan kita lakukan adalah bukan rebranding seperti apa, tapi diarahkan kepada penguatan brand kita yang sudah ada sekarang ini," ujar Sunu saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/3/2015). 


Dia melanjutkan, AirAsia akan berusaha mengembalikan citra di masyarakat sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah dengan pelayanan yang baik. Oleh karena itu, kata Sunu, dia akan melakukan berbagai hal untuk dapat mengembalikan citra tersebut "Tentu saja kita akan melakukan berbagai kegiatan dan pemasangan iklan terkait dengan brand kita," kata dia. 

Selain akan melakukan berbagai pemasangan iklan, AirAsia juga akan menambah rute penerbangan baru ke berbagai negara. Apalagi kata dia, pemerintah akan menambah daftar negara penerima bebas visa. Hal itu dinilai sebagai peluang bisnis yang nyata. "Yang paling logis buat kita adalah mengoptimalkan penerbangan internasional. Oleh karena kita akan melihat komposisi domestik internasional kita, kita akan terbangi beberapa rute rute internasional yang saat ini kita belum terbang. Misalnya Brunei, Yangon (Myanmar), Hanoi (Vietnam), Ho Chi Minh (Vietnam), dan negara-negara asia itu yang akan kita terbangi misal Hongkong," ucap Sunu.


CONTOH BAHASA NON ILMIAH

 Rusa dan Anak Rusa

Seekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: "Ayah lebih besar, lebih kuat, dan lebih lincah daripada seekor anjing, dan ayah memiliki tanduk yang tajam. Tetapi mengapa Ayah selalu lari menghindar saat mendengar gonggongan anjing?"
"Anakku," kata sang Rusa, "Sifat amarahku tidak menentu, dan bisa saja saat saya berdekatan dengan anjing yang ribut menggonggong itu, saya akan kehilangan kesabaran dan mungkin saja saya akan melukai anjing tersebut."
Lebih baik menghindari semua masalah yang bisa terjadi.